Rabu, 18 Juni 2014

5 TAHAP MENULIS PUISI

 TAHAP MENGUNGKAPKAN FAKTA DIRI
    Puisi pada tahap ini, biasanya lahir berdasarkan observasi
    pada sekitar diri sendiri, terutama pada faktor fisik.
Contohnya:
Lelaki ganteng
    kau memang ganteng
    berkulit legam bukan berarti hitam
    berambut ikal bukan berarti 
    tak bisa diluruskan
    bisa, walau tak terlalu lama
2. TAHAP MENGUNGKAPKAN  RASA DIRI
   Pada tahap ini akan lahir puisi yang mampu mengungkapkan
   rasa atau perasaan diri sendiri atas obyek yang bersinggungan
   atau berinteraksi. Perasaan yang terungkap bisa berupa sedih, 
   senang, benci, cinta, patah hati, dan lain-lain, misalnya 
Contohnya:
 Mejaku sayang
   kakimu menghunjam,    
   luruh rapuh termakan usia, 
   takmampu kuganti yang baru, 
   ribuan puisi telah lahir dari dadamu
   ku kan selalu sayang pada mu, sahabatku
3. TAHAP MENGUNGKAPKAN FAKTA OBYEK LAIN
   Pada tahap ini puisi dilahirkan berdasarkan fakta-fakta di luar 
   diri dan dituliskan begitu saja apa adanya, tanpa tambahan kata 
   bersayap atau metafora, misalnya tatkala melihat meja, 
   kemudian muncul gagasan untuk menulis puisi :
  4. TAHAP MENGUNGKAPKAN RASA OBYEK LAIN
   Pada tahap ini penulis puisi mencoba berusaha mengungkapkan
   perasaan suatu obyek, baik perasaan orang lain maupun benda-
   benda di sekitarnya yang seolah-olah menjelma menjadi manusia.
   Misalnya tatkala melihat orang muda bersandar di bawah pohon 
   rindang, 
5. TAHAP MENGUNGKAPKAN KEHADIRAN YANG BELUM HADIR
   Pada tahap ini puisi sudah merupakan hasil kristalisasi yang 
   sangat mendalam atas segala fakta, rasa dan analisa menuju  
   jangkauan yang bersifat lintas ruang dan waktu, 
   menuju kejadian di masa depan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar